
Defisit anggaran terjadi ketika pengeluaran melebihi pendapatan dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun fiskal. Situasi ini mengindikasikan bahwa pemerintah atau organisasi menghabiskan lebih banyak uang daripada yang mereka hasilkan. Dampak dari defisit anggaran dapat bervariasi, mulai dari peningkatan utang publik hingga perlambatan pertumbuhan ekonomi jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemahaman mengenai penyebab dan cara mengelola defisit anggaran sangat penting bagi keberlanjutan finansial.
Sebagai contoh, sebuah negara mungkin mengalami defisit anggaran jika pengeluaran untuk infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan meningkat secara signifikan tanpa diimbangi dengan peningkatan pendapatan dari pajak atau sumber lainnya. Contoh lain adalah ketika perusahaan mengalami penurunan penjualan akibat resesi ekonomi, sementara biaya operasional tetap tinggi, sehingga menyebabkan pengeluaran melebihi pendapatan. Situasi-situasi ini menuntut tindakan strategis untuk menyeimbangkan kembali keuangan dan menghindari dampak negatif yang lebih besar.
Mengatasi defisit anggaran memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan peninjauan kembali pengeluaran dan peningkatan pendapatan. Pemerintah atau organisasi harus melakukan evaluasi mendalam terhadap anggaran mereka untuk mengidentifikasi area di mana pengeluaran dapat dipangkas tanpa mengganggu layanan atau operasional penting. Selain itu, upaya untuk meningkatkan pendapatan melalui berbagai cara, seperti peningkatan efisiensi pengumpulan pajak atau diversifikasi sumber pendapatan, juga merupakan bagian penting dari strategi pengelolaan defisit.