
Pesan “No Bootable Device” pada Windows menandakan sistem operasi tidak dapat menemukan perangkat yang berisi berkas sistem yang diperlukan untuk memulai proses booting. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pengaturan BIOS yang salah, kerusakan berkas sistem, hingga masalah pada hard drive atau SSD. Kondisi ini tentu sangat mengganggu karena komputer tidak dapat dijalankan secara normal. Pemecahan masalah ini membutuhkan pemeriksaan yang teliti dan langkah-langkah perbaikan yang tepat.
Sebagai contoh, seorang pengguna mungkin baru saja memperbarui BIOS komputernya dan secara tidak sengaja mengubah urutan boot. Akibatnya, sistem mencoba melakukan booting dari perangkat yang salah, misalnya drive DVD yang kosong, dan menampilkan pesan “No Bootable Device”. Contoh lain, hard drive atau SSD tempat sistem operasi terinstal mungkin mengalami kerusakan fisik atau sektor buruk, sehingga sistem tidak dapat membaca data yang diperlukan untuk booting. Dalam kedua kasus tersebut, pemahaman tentang cara mengatasi masalah ini sangat penting.
Panduan Langkah Demi Langkah Mengatasi “No Bootable Device”
- Periksa Koneksi Kabel: Pastikan semua kabel data dan daya yang terhubung ke hard drive atau SSD terpasang dengan benar dan kencang. Kabel yang longgar dapat menyebabkan masalah deteksi perangkat. Periksa juga koneksi kabel SATA pada motherboard. Pastikan kabel tidak bengkok atau rusak. Ulangi proses booting setelah memastikan semua koneksi terpasang dengan baik.
- Atur Ulang Urutan Boot di BIOS: Masuk ke pengaturan BIOS dengan menekan tombol yang ditentukan saat komputer dinyalakan (biasanya Del, F2, F10, F12, atau Esc). Cari pengaturan urutan boot dan pastikan hard drive atau SSD tempat sistem operasi terinstal berada di urutan teratas. Beberapa BIOS menampilkan nama perangkat, sementara yang lain menampilkan nomor port SATA. Simpan perubahan dan keluar dari BIOS. Komputer akan restart dan mencoba booting dari perangkat yang telah diatur.
- Perbaiki Master Boot Record (MBR): Gunakan media instalasi Windows untuk melakukan perbaikan startup. Setelah booting dari media instalasi, pilih opsi “Repair your computer”. Di menu opsi lanjutan, pilih “Command Prompt”. Ketik perintah
bootrec /fixmbr
dan tekan Enter, lalu ketikbootrec /fixboot
dan tekan Enter. Restart komputer setelah proses selesai. Perintah ini akan memperbaiki MBR yang mungkin rusak dan memungkinkan sistem untuk menemukan partisi boot.
Tujuan dari solusi-solusi ini adalah untuk memastikan sistem dapat mendeteksi dan membaca perangkat boot yang benar, serta memperbaiki masalah pada berkas sistem yang mungkin menghalangi proses booting.
Poin-Poin Penting
1. Periksa BIOS | Pastikan pengaturan BIOS, terutama urutan boot, sudah benar. Kesalahan pengaturan BIOS dapat menyebabkan sistem mencoba booting dari perangkat yang salah. Periksa juga apakah hard drive atau SSD terdeteksi di BIOS. Jika tidak terdeteksi, kemungkinan ada masalah pada perangkat keras tersebut. Pastikan untuk membaca manual motherboard untuk informasi lebih lanjut tentang pengaturan BIOS. |
2. Koneksi Kabel | Kabel data dan daya yang longgar atau rusak dapat menyebabkan masalah “No Bootable Device”. Pastikan semua kabel terhubung dengan kencang dan dalam kondisi baik. Ganti kabel yang rusak jika perlu. Periksa juga port SATA pada motherboard dan hard drive/SSD. |
3. Kerusakan Hard Drive/SSD | Hard drive atau SSD yang rusak secara fisik atau memiliki bad sector dapat menyebabkan sistem tidak dapat booting. Coba gunakan perangkat lunak diagnostik untuk memeriksa kesehatan hard drive/SSD. Jika terdeteksi kerusakan, pertimbangkan untuk mengganti hard drive/SSD. Backup data penting secara berkala untuk menghindari kehilangan data. |
4. Berkas Sistem Rusak | Berkas sistem yang rusak dapat menyebabkan kesalahan “No Bootable Device”. Perbaikan startup atau instalasi ulang Windows mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Pastikan untuk memiliki media instalasi Windows yang valid. Proses perbaikan startup dapat membantu memperbaiki berkas sistem yang rusak tanpa menghapus data pribadi. |
5. Perangkat Boot yang Salah | Pastikan perangkat boot yang dipilih di BIOS adalah hard drive atau SSD tempat sistem operasi terinstal. Jangan memilih perangkat lain seperti USB drive atau DVD drive kecuali jika Anda ingin booting dari media tersebut. Periksa kembali urutan boot di BIOS untuk memastikan pengaturan yang benar. |
6. Perbarui BIOS | Dalam beberapa kasus, memperbarui BIOS ke versi terbaru dapat mengatasi masalah kompatibilitas yang menyebabkan “No Bootable Device”. Namun, proses update BIOS harus dilakukan dengan hati-hati karena kesalahan dapat merusak motherboard. Unduh firmware BIOS terbaru dari situs web produsen motherboard. |
7. Periksa Pengaturan UEFI/Legacy Boot | Pastikan pengaturan boot mode (UEFI atau Legacy) di BIOS sesuai dengan jenis instalasi Windows Anda. Jika Windows diinstal dalam mode UEFI, BIOS harus diatur ke UEFI. Sebaliknya, jika Windows diinstal dalam mode Legacy, BIOS harus diatur ke Legacy. Pengaturan yang tidak cocok dapat menyebabkan masalah booting. |
8. Boot dari Media Instalasi | Booting dari media instalasi Windows dapat membantu mendiagnosis dan memperbaiki masalah “No Bootable Device”. Anda dapat menggunakan media instalasi untuk menjalankan perbaikan startup, memeriksa hard drive, atau menginstal ulang Windows. Pastikan media instalasi sesuai dengan versi Windows yang terinstal. |
9. Bantuan Teknisi | Jika semua langkah di atas gagal, sebaiknya hubungi teknisi komputer profesional untuk bantuan lebih lanjut. Mereka dapat mendiagnosis masalah dengan lebih akurat dan memberikan solusi yang tepat. Jangan mencoba memperbaiki masalah sendiri jika Anda tidak yakin dengan langkah-langkahnya. |
Tips dan Detail
- Backup Data: Selalu backup data penting Anda secara teratur. Hal ini sangat penting untuk mencegah kehilangan data jika terjadi kerusakan hard drive atau SSD. Gunakan media penyimpanan eksternal atau layanan cloud untuk backup data. Pastikan backup data terbaru dan dapat diakses.
- Periksa Kesehatan Hard Drive/SSD: Lakukan pemeriksaan kesehatan hard drive atau SSD secara berkala. Gunakan perangkat lunak diagnostik yang disediakan oleh produsen atau perangkat lunak pihak ketiga untuk memeriksa kesehatan perangkat penyimpanan. Perangkat lunak ini dapat mendeteksi bad sector dan masalah lainnya. Identifikasi masalah sejak dini dapat mencegah kerusakan lebih lanjut.
- Perbarui Driver: Pastikan driver perangkat keras, terutama driver chipset dan SATA, selalu terbarui. Driver yang usang dapat menyebabkan masalah kompatibilitas dan masalah booting. Unduh driver terbaru dari situs web produsen motherboard. Instal driver yang tepat untuk sistem operasi Anda. Driver yang terbarui dapat meningkatkan kinerja dan stabilitas sistem.
Memahami pesan “No Bootable Device” merupakan langkah awal yang krusial dalam proses pemecahan masalah. Pesan ini mengindikasikan bahwa sistem tidak dapat menemukan perangkat yang berisi berkas sistem yang diperlukan untuk memulai Windows. Mengidentifikasi penyebab utama dari pesan ini sangat penting untuk menentukan solusi yang tepat. Beberapa faktor dapat menyebabkan munculnya pesan ini, termasuk kerusakan hard drive, kesalahan konfigurasi BIOS, dan masalah pada berkas sistem.
Pengaturan BIOS memainkan peran penting dalam proses booting. BIOS bertanggung jawab untuk menginisialisasi perangkat keras dan menentukan urutan boot. Jika urutan boot tidak diatur dengan benar, sistem mungkin mencoba booting dari perangkat yang salah, sehingga memunculkan pesan “No Bootable Device”. Memastikan hard drive atau SSD yang berisi sistem operasi berada di urutan teratas dalam urutan boot sangat penting untuk keberhasilan proses booting.
Koneksi kabel yang longgar atau rusak juga dapat menyebabkan masalah “No Bootable Device”. Pastikan kabel data dan daya yang terhubung ke hard drive atau SSD terpasang dengan kencang dan dalam kondisi baik. Kabel yang longgar dapat mengganggu komunikasi antara hard drive/SSD dan motherboard, sehingga sistem tidak dapat mendeteksi perangkat boot. Periksa juga kondisi fisik kabel untuk memastikan tidak ada kerusakan atau korosi.
Kerusakan pada hard drive atau SSD, seperti bad sector atau kerusakan fisik, dapat menyebabkan sistem tidak dapat membaca berkas sistem yang diperlukan untuk booting. Melakukan pemeriksaan kesehatan hard drive/SSD secara berkala dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah kehilangan data. Jika terdeteksi kerusakan yang parah, penggantian hard drive/SSD mungkin diperlukan.
Berkas sistem yang rusak atau hilang juga dapat menyebabkan masalah “No Bootable Device”. Hal ini dapat terjadi akibat infeksi virus, pemadaman listrik mendadak, atau kesalahan perangkat lunak. Perbaikan startup atau instalasi ulang Windows dapat membantu memulihkan berkas sistem yang rusak dan memungkinkan sistem untuk booting kembali secara normal. Memiliki backup data terbaru sangat penting dalam situasi ini.
Selain masalah perangkat keras, pengaturan perangkat lunak juga dapat menyebabkan munculnya pesan “No Bootable Device”. Pastikan pengaturan boot mode (UEFI atau Legacy) di BIOS sesuai dengan jenis instalasi Windows. Ketidakcocokan antara pengaturan BIOS dan instalasi Windows dapat menghalangi sistem untuk booting dengan benar. Memeriksa dan menyesuaikan pengaturan boot mode di BIOS dapat mengatasi masalah ini.
Memperbarui BIOS ke versi terbaru terkadang dapat mengatasi masalah kompatibilitas yang menyebabkan “No Bootable Device”. Namun, proses update BIOS harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk produsen motherboard. Kesalahan selama proses update BIOS dapat merusak motherboard dan menyebabkan masalah yang lebih serius.
Jika semua langkah pemecahan masalah telah dicoba dan masalah “No Bootable Device” masih berlanjut, sebaiknya hubungi teknisi komputer profesional untuk bantuan lebih lanjut. Mereka memiliki keahlian dan peralatan yang diperlukan untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah yang lebih kompleks. Mencoba memperbaiki masalah sendiri tanpa pengetahuan yang cukup dapat memperburuk situasi.
FAQ
Pertanyaan dari Budi: Apa yang harus saya lakukan jika saya tidak memiliki media instalasi Windows?
Jawaban dari Ikmah: Anda dapat membuat media instalasi Windows menggunakan komputer lain yang terhubung ke internet. Unduh berkas ISO Windows dari situs web Microsoft dan gunakan perangkat lunak seperti Rufus untuk membuat bootable USB drive.
Pertanyaan dari Ani: Apakah data saya akan hilang jika saya melakukan perbaikan startup?
Jawaban dari Wiki: Perbaikan startup biasanya tidak menghapus data pribadi Anda. Namun, selalu disarankan untuk membuat backup data penting sebelum melakukan perbaikan apa pun pada sistem.
Pertanyaan dari Chandra: Bagaimana cara mengetahui versi Windows saya?
Jawaban dari Ikmah: Anda dapat mengetahui versi Windows dengan menekan tombol Windows + R, ketik winver
, dan tekan Enter.
Pertanyaan dari Dewi: Bisakah virus menyebabkan “No Bootable Device”?
Jawaban dari Wiki: Ya, beberapa virus dapat merusak Master Boot Record (MBR) atau berkas sistem penting lainnya yang diperlukan untuk booting, sehingga menyebabkan pesan “No Bootable Device”.
Pertanyaan dari Erik: Apa perbedaan antara UEFI dan Legacy boot?
Jawaban dari Ikmah: UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) adalah standar firmware yang lebih baru yang menawarkan keamanan dan kinerja yang lebih baik dibandingkan Legacy BIOS. UEFI mendukung hard drive yang lebih besar dan proses booting yang lebih cepat.